Sunday, January 29, 2017

Kompas


Kau tahu, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa kompas yang bagus selalu menunjuk utara dan selatan
Hukum dasar magnet lah yang dijadikan landasan.

Pada dasarnya mereka berada di posisi berlawanan
Tapi coba kau perhatikan, jarumnya saling berhubungan

Utara dan selatan
Sekali lagi kukatakan, mereka berada di bagian yang berlawanan
Tapi cobalah kau letakkan dua batang magnet berdekatan
Bagian manakah yang akan berpasangan?

Aku dan kamu
Entah siapa yang akan berperan sebagai apa
Tapi satu hal yang pasti,
kita telah diciptakan berbeda

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1729 #compass #love.

Saturday, January 28, 2017

Inspirasi

Saya suka berbahasa. Merangkai kata untuk kemudian ditulis menjadi sebuah karya.
Tidak terlalu bagus. Namun ketika karya itu menjadi sesuatu yang utuh, seiring kata yang selesai terangkai, kepuasan hati seolah tergapai.

Inspirasi bisa didapat dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.
Tidak melulu pengalaman pribadi, tidak harus cerita nyata, dan bukan selalu mengenai apa yang kita alami.

Terkadang saya suka heran dengan orang yang selalu mengaitkan apa yang saya tulis dengan kejadian yang mungkin sedang saya alami atau perasaan yang sedang saya rasakan.

Ketika saya menulis tentang cinta mereka bilang mungkin saya sedang terluka.
Ketika saya menulis tentang kekecewaan mereka anggap mungkin saya telah mengalami kegagalan.
Ketika saya menulis tentang pengharapan mereka berpikir mungkin saya telah menemukan titik pencerahan.

Nyatanya,  rangkaian kata atau cerita bisa muncul begitu saja bahkan dari hal kecil yang saya temui. Film, buku, curhatan teman, lagu, mimpi, atau kejadian kecil yang mungkin datang dari orang yang baru saya lihat ketika baru saja berpapasan di jalan.

Inspirasi yang bebas, tak berbatas. Semakin gencar ia berkelakar, karyamu takkan pernah membeku.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1728 #inspiration #writersofinstagram #inspirasi #marimenulis

Along for the Ride

I found this book in the stack of books sale 📚 in a supermarket when I bought a bread 🍞 for my mom two days ago. I found two books by Sarah Dessen. The other is "The Truth about Forever". Honestly, the title is make me curious, but the cover of "Along for the Ride" is more attracted me 😍.
I consider it as my first book I'll read in February. This is my first book by Sarah Dessen. I've heard she's really good 😊
This entry was posted in

Monday, January 23, 2017

Reading Journey


If you ask me if I like reading, it’s same as you ask me if I like breathing - Anonymous

That is a quote I found when I browsed some reading quotes for my task. I think it suits me. I don’t know when or why I like reading. I even can’t remember whether my mom had read me a classic fairytale when I was a child before I sleep. What I can remember is that my Mom often helps me to remember some dua or salaah recitation before I go to sleep.

My exposure to fairytale such as Cinderella, Snow White, Beauty and The Beast or other Disney Princesses maybe started when I was in elementary school, from text book, usually ‘Bahasa Indonesia’ or English text book. I also know H.C. Andersen as the best author for children story in his era from a little biography of him on my ‘Pkn’ text book. And other ways I explore children stories is from television such as Japan animation, Disney, and.. Barbie.

I remember my Mom bought me Bobo - it is an Indonesian children magazine with the tagline “Bobo, teman bermain dan belajar (Bobo, friend for play and study). I think it is the best children magazine. Really, I mean it! :D Bobo has some stories such as Oki and Nirmala and Bona and Rong rong and of course, Bobo itself.


When I was junior high school, I like collected teen magazine, teenlit novel, and comic. Sometimes I discuss it with my friends too. At that time, I like Japanese culture so that’s why I like comic. I also started to like Hollywood since I like to watch western movies.

While when I was in senior high school, my interest moved to Korean culture since there was a Korean wave invasion. But my interest toward Japanese culture didn’t lose, just, somehow, decreased. My novel genre has changed as well. I was no longer read teenlit novel. It moved to metropop or other adult genre that brings more complicated plot story, not as like teenlit that usually have a predictable ending story (sorry). But I still keep some of my teenlit.

More grow up, I have developed my reading genre. I like science fiction, biography, historical stories, dystophia, romance and other genres. I like popular series too such as Harry Potter, Twilight Saga, Immortal series (by Alison Noel), etc.

Well, those are some of my reading journey. Anyone here has a same hobby about reading? Could you please share it with me? I am in searching for friends who have a same hobby? :)

Saturday, January 21, 2017

Taman yang Terlupakan


Dulu, teriakan, tertawaan dan bercandaan khas anak-anak usia sekolahan masih sering terdengar di komplek perumahan. Kalau bukan di musim liburan paling tidak ketika malam mingguan.
Keringat yang bercucuran karena kejar-kejaran sudah tidak dihiraukan. Yang penting adalah bermain dan mendapat kesenangan. Segala macam permainan bisa dimainkan seharian. Lupa mandi lupa makan sampai dimarahi ibu sepanjang jalan.

Teknologi mendekatkan yang jauh dan membuat yang jauh merasa berdekatan. Tapi interaksi yang tercipta ketika bertemu pandang takkan bisa tergantikan. Pojok kamar, layar gadget dan camilan merupakan lambang persahabatan tetapi tidak ada keintiman.

Lapangan mulai dipenuhi rerumputan. Ia semakin kesepian. Merindukan pijakan dari anak-anak yang dulu ramai berdatangan. Sekarang semua sudah terlupakan. Langkah yang terdengar tinggal dari beberapa pejalan yang hanya selewatan.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1721 #30hbchilang #lapangankehilangankeceriaan

Thursday, January 19, 2017

Second Change

Ketika dikatakan: "KESEMPATAN TIDAK DATANG DUA KALI"

Benarkah?

Setiap malam.

Ketika kita tidur setelah merencanakan apa yang akan dilakukan esok hari, itu adalah harapan. Kita percaya esok akan datang dan ketika harapan itu dijadikan kenyataan, itu adalah kesempatan yang telah diberikan Tuhan.

Setiap hari.

Tuhan telah memberikan kesempatan untuk kita memulai hari. Meski dengan hal yang berbeda tapi anugerah itu patut untuk selalu disyukuri. Bersyukur membuat kita percaya bahwa hal indah itu nyata.

Menghargai hal yang terjadi membuat kita lebih mencintai kehidupan. Meski tak selalu sesuai keinginan tapi melihat dari sisi lain akan membuat hati tetap nyaman. Bahagia bukan tentang mendapatkan apa yang kita dambakan. Bukan pula tentang kebanggan atas apa yang menjadi kepunyaan.

Bahagia adalah ketika kita tau bahwa ada harapan dalam kehidupan yang diberikan Tuhan sebagai kesempatan untuk menjadi manusia yang dapat memberikan kebermanfaatan.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1719
#30hbcbahagia #harapankesempatankebahagiaan

Monday, January 9, 2017

Forgive and Forget


Meminta maaf itu sulit. Terkadang kita malu mengakui kesalahan yang sudah diperbuat. Tetapi lebih sulit lagi memaafkan. Apalagi kalau orang yang berbuat kesalahan tidak pernah meminta maaf. Karena memaafkan berarti kamu harus merelakan apa yang sudah mereka perbuat terhadapmu, yang merugikanmu, yang mempermalukanmu.

Selain itu melupakan juga sulit. Bagaimana bisa kamu melupakan suatu hal ketika ingatanmu terhadap hal itu masih baik-baik saja. Jika bukan karena Tuhan yang membuatmu lupa, berarti kamu hanya berusaha mengabaikannya. Berusaha tidak mempedulikan efek dari perbuatannya. Tapi sayangnya, memaafkan dan melupakan sering disandingkan bersama.

Melupakan takkan bisa, kecuali amnesia. Kita anya berusaha mengabaikan segala pemikiran tentangnya. Membiasakan diri berjalan bersama waktu sambil meninggalkan hal-hal yng menyakitkan agar mampu mengarah ke depan. Dan yang telah terjadi, biar menjadi kenangan...

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1709 #memaafkanmelupakan #forgiveandforget #remember #memories #balloon #black

Tuesday, January 3, 2017

Tahun Baru


Awal tahun baru kemarin banyak yang bilang nggak seseru tahun-tahun sebelumnya. Nggak banyak petasan, kembang api, tiupan terompet dan segala macam pernak-pernik khas tahun baru. Rasanya datar-datar saja. Acara bakar-bakar pun nggak seheboh biasanya di mana orang-orang sibuk membeli ayam, ikan dan jagung untuk dibakar di malam tahun baru.

Saya sendiri malah merasa itu lebih baik. Yang pertama karena alasan kepercayaan. Dengan mayoritas penduduk muslim dan semakin gencarnya dakwah baik yang offline maupun online, yang dilakukan akun real ustadz yang sudah terkenal ataupun belum, mampu menambah ilmu kita. Bahasan soal perayaan tahun baru pun tidak luput. Bahwa ketika kita merayakan tahun baru, maka tiga agama sekaligus kita anut pada malam itu. Tidak perlu saya ceritakan sejarah panjang mengenai terompet, petasan, topi kerucut dan aksesoris tahun baru lainnya. Silakan cari tahu sendiri dan pahami lebih dalam.

Di luar alasan kepercayaan, coba kita lihat lagi, apa manfaatnya buang-buang uang beli petasan kalau ujungnya hanya untuk dibakar? Sama seperti rokok, pada dasarnya kita tahu itu tidak ada manfaatnya, justru mengundang penyakit. Tapi kenapa kita masih mau menghabiskan uang untuk hal yang tidak berguna seperti itu? Topi, terompet dan aksesoris tahun baru juga pada akhirnya akan terbuang begitu jam dua belas sudah terlewat. Kalau hanya karena ritual setahun-sekali, masih banyak acara tahunan yang lebih bermanfaat.

Semakin dewasa saya semakin berpikir mengenai hal mana yang lebih baik dilakukan. Dosen manajemen pendidikan saya pernah mengatakan "Waktu itu sesuatu yang nisbi. Kita nggak akan mampu mengejarnya apalagi membalikannya. Jangan sampai terlena dengan kesenangan yang sementara"

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1703 #tahunbaru #newyear #2k17 #2017