Posting foto sehabis nonton Beauty and the Beast banyak yang komentar film ini disayangkan lulus sensor oleh beberapa pihak karena banyak mengandung propaganda LGBT.
Film ini menurut saya sebenarnya banyak pesan baiknya. Ditambah, selama ini kita tau kisah-kisah sejenis ini masuk ke dalam seri Disney Princess(es) yang banyak disukai anak-anak. Seharusnya ceritanya lebih mendidik.
Kisah aslinya sendiri, yang diceritakan dalam buku, memang banyak pesan baiknya. Misalnya, dari kisah ayahnya Belle yang mengambil bunga di pekarangan Beast, sampai akhirnya ketahuan dan dihukum menjadi tawanan Beast, itu bisa jadi pesan bahwa mengambil sesuatu yang bukan miliknya adalah perbuatan tidak baik. Kemudian kisah Belle yang pemberani, menggantikan posisi ayahnya untuk menjadi tawanan, kita bisa lihat perempuan juga punya keberanian yang luar biasa dalam membela orang-orang yang dicintainya. Ditambah lagi ketika pada akhirnya Belle dan Beast saling jatuh cinta dengan keadaan fisik Beast yang buruk rupa, mengajarkan bahwa cinta dan kasih sayang adalah sebuah ketulusan dari hati, bukan hanya dilihat dari sisi luar.
Tapi sayangnya, cerita yang harusnya bisa menonjolkan pesan baik justru disisipi dengan propaganda LGBT.
Dari beberapa artikel yang saya baca, yang sangat kentara adalah sikap kekaguman LeFou terhadap Gaston yang terlalu berlebihan. Memang, di film Gaston selalu mengatakan "LeFou, teman baikku, teman setiaku" dll, tapi dari sikap LeFou bisa dilihat ada yang berbeda. Di scene lain juga ada cerita ketika preman yang sempat disuruh Gaston menyiksa Maurice, ayah Belle, yang tadinya berparas sangar dan terlihat kejam, justru merasa senang ketika Mrs. Wardrobe mendandaninya sebagai perempuan.
Di Indonesia, MUI dan Habibirrahman el-Shirazy menyayangkan film ini dapat lulus sensor. Kalau saya pribadi, memang saya menyukai film-film seri princess dari Disney. Jadi, begitu ada kabar kisah Belle ini akan difilmkan, saya juga antusias menunggunya, sama seperti ketika Cinderella tayang. Tapi, sekali lagi, sangat disayangkan film yang harusnya banyak mengandung pesan baik justru muncul menjadi kontroversi karena adanya propaganda-propaganda tersebut.
Propaganda seperti ini memang nyata. Banyak orang yang menganggap pemikiran tentang ini adalah sebuah keparanoidan terhadap budaya barat. Tapi, tidak ada salahnya jika kita lebih berhati-hati dalam menikmati hiburan yang disajikan. Semoga kita tidak hanya menjadi penikmat yang terlalu lugu dengan buaian sebuah hiburan. Jadilah penikmat yang cerdas dan kritis terhadap apa yang disajikan.