Saya percaya banyak hal baik yang datang sebagai kafarah dari apa yang kita lakukan atau yang kita pinta sebagai doa di masa-masa yang lalu. Itu yang membuat saya percaya doa pun sebuah tabungan entah akan dikabulkan atau digantikan dengan yang lebih baik.
Saya percaya tidak ada doa yang tidak dikabulkan. Ketika harapan yang kita panjatkan tidak menjadi kenyataan, pasti ada hal yang lebih baik yang akan menggantikan. Meskipun pada awalnya rasa kecewa itu ada, tapi saya belajar untuk melihat hal baik apa yang Allah sisipkan bersama pengganti itu dan itu lebih melegakan daripada terus bertanya-tanya kenapa doa saya tidak dikabulkan.
Ada yang bilang berdoa itu seperti mengayuh sepeda, suatu saat ia akan membawamu pada sebuah tujuan. Atau ada juga yang mengatakan berdoa itu seperti membuat tangga ke langit, awalnya hanya satu anak tangga yang tingginya cuma beberapa senti. Lalu bertambah lagi anak tangga. Seiring semakin rutinnya doa yang kita panjatkan dan semakin banyak yang mendoakan semakin banyak anak tangga yang tersusun dan semakin tinggi tangga itu mengarah ke langit. Suatu saat tangga itu akan menyentuh pintu langit dan membukanya, saat itu pula lah doa akan terkabul.
Dan yang paling membuat saya terharu tentang doa saya rasakan di dalam hadist ini:
Sesungguhnya Allah Maha pemalu dan pemurah. Dia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa. (HR. Abu Daud: 1488 dan at-Tirmidzi: 3556 dan beliau mengatakan: hasan gharib. Dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud dan Shahih at-Tirmidzi).Hadist tersebut saya interpretasikan sebagai rasa sayang Allah terhadap hambanya yang tidak bosan meminta. Allah saja malu jika ada doa hambanya yang tidak Ia kabulkan tetapi kenapa kita sering tidak tahu malu dengan tidak mau meminta kepada Allah?
Seringkali manusia merasa bisa mengusahakan apa yang ia inginkan, padahal setiap hal yang berhasil kita raih adalah sebuah pemberian dari Allah. Keengganan manusia untuk meminta adalah suatu kesombongan. Jadi, mintalah apa yang kita inginkan karena Allah suka mendengar doa hambanya yang berharap padaNya.